watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
nikmatnya mengintip

Sebelumnya, saya ingin bilang kalo ini benar-benar
cerita nyata yang terjadi pada diri saya, bukan fiksi.
Saya berharap pembaca akan ikut terangsang
setelah membaca cerita saya ini.
Saya hidup di negara Amerika baru sekitar 4 tahun.
Entah mengapa, ada suatu kebiasaan buruk yang
benar-benar sulit sekali untuk saya hilangkan, yakni
mengintip. Kebiasaan ini sudah ada sejak saya kelas
SMP 1 di Jakarta. Saya senang sekali mengintip rok
dan baju cewek. Biasanya saya akan berusaha
setengah mati mencari cewek yang cantik dan sip
banget. Terus saya dekati dan pura-pura bicara
dengan sang cewek cantik dan merangsang, kadang
malah belaga bodoh. Saya sangat puas kalau sudah
berhasil mengintip di balik seragam sekolah (atau
baju-baju lain) ataupun rok cewek, apalagi kalau
cewek itu adalah cewek idola satu sekolah. Terutama
kalau cewek itu tahu kalau dia diintip, terus
mendadak nutup baju atau merapatkan kedua
kakinya. Duhh.. nikmatnya kalau sudah berhasil,
saya langsung lampiaskan nafsu setan saya dengan
onani.
Sampai puas dan tuntas, di rumah ataupun di WC
sambil membayangkan sang cewek cantik punya
celana dalam maupun BH yang telah saya lihat ini.
Mungkin saya ini memang sedikit tidak normal,
mungkin juga ini karena saya tidak pernah dapat
kesempatan bebas untuk nonton blue film maupun
kencan dengan cewek (dari faktor orang tua, rumah
yang tak pernah sepi, dan lain-lain). Tapi tak apalah,
saya akan tetap menceritakan pengalaman saya ini.
Pengalaman pertama yang akan saya ceritakan
adalah tentang mengintip di toko buku. Suatu siang
yang bolong, saya menyempatkan diri untuk jalan-
jalan ke toko buku, yang kebetulan dekat dengan
rumah tempat tinggal saya (di Amerika). Saya naik
ke tingkat dua, dan oohh.. saya melihat ada seorang
cewek bule yang menurut perkiraan saya pasti
masih SMA (high school) dengan seragam
sekolahnya, dan dia ini boleh dibilang cantik aduhai
dan alim. Kulitnya putih bersih (tak ada freckles dan
jerawat lho), tinggi sedang. Dan wuaah.. apalagi
dengan seragam sekolahnya, saya semakin nafsu
tidak tahan kalau rasanya hari ini saya belum
mengintip apa-apa dari dia. Untuk itu, sambil sudah
terangsang membayangkannya, saya coba cari
strategi untuk mengintip dia.
Saya akhirnya terus mengikuti dia, sampai akhirnya
dia duduk di sebuah kursi, dengan beberapa buku
bacaannya (kelihatannya sih buku novel, mungkin
tugas sekolahnya, kelas Inggris, soalnya dia
kelihatan serius sekali). Dia berbicara sebentar
dengan cewek yang kelihatan tua, yang menurut
dugaan saya pasti itu ibunya. Saya hanya berharap
supaya ibunya itu pergi, supaya saya bisa dengan
cepat melancarkan aksi mengintip saya terhadap
cewek bule yang aduhai, cantik dan diam, dan
mungkin kutu buku ini. Ooohh, tak tahan. Perlahan
saya sembunyi di balik salah satu rak buku sambil
mulai menggosok-gosok celana saya. Bayangkan,
betapa nikmatnya kalau saya akhirnya benar-benar
bisa mengintip dia.
Saya terus menggosok sambil mengerang, "Oh..
oh.. ahh.. cantik sekali.. ahh.."
Tiba-tiba muncul kesempatan itu. Ibunya
kelihatannya berkata ke cewek ini, tanda dia mau
jalan-jalan dulu ke sektor bacaan lain, atau kemana
gitu. Aaah.. cuek, yang penting rintangan terbesar
sudah lewat. Batang kemaluan saya sudah makin
membesar membayangkan semua ini. Sambil terus
mengocok, saya lihat dari jauh dimana saya bisa
mengintip cewek amboi ini. Tiba-tiba, ahh.. saya
melihat adanya suatu peluang besar. Cewek bule ini
ternyata duduk di kursi yang di depannya adalah
tempat anak-anak kecil (mungkin balita) biasa
membaca buku. Jadi di depan kursi dia duduk, ada
suatu petak yang lebih tinggi sedikit dari lantai,
biasanya untuk para anak-anak kecil.
Jantung saya berdebar kencang sekali. Akhirnya
saya maju pelan-pelan. Maju, maju, sambil dipenuhi
pikiran yang sudah tidak karuan dengan nafsu
mengintip. Akhirnya saya pura-pura mengambil
satu buku dari rak buku terdekat, saya lalu lihat ke
dia lagi. Aduuhh. semakin cantik saja kalau dilihat
dari dekat cewek ini, terutama ketika dia baca, ooh
serius sekali. Mana masih highschool lagi, ohh.. tak
tahukah dia ada cowok jalang yang sebentar lagi
akan mengintipnya.
Jantung saya berdebar semakin kencang, inilah
penentuannya, saya jalan ke arah petak (ubin)
pendek di depan dia. Saya menoleh kiri dan kanan,
tidak ada orang yang akan mencurigai. Maklum, ini
toko buku yang sepi. Saya menelan ludah dan
tangan sudah tidak saya main-mainkan lagi, tapi
saya merasa batang kemaluan saya sudah klimaks
tegang sekali.
Akhirnya saya duduk di petak itu, tepat di depan
kursi dia duduk. Dan, "Ooohh, ya ampuunn..!" saya
benar-benar tegang sekali. Saya ternyata berhasil,
sukses sekali. Dan tak sekedar berhasil saja, tapi ini
mungkin salah satu pengalaman mengintip terbaik
saya. Bayangkan saja, walaupun cewek cantik ini
duduk dengan kaki merapat, sehingga rok
sekolahnya juga tertutup rapat, dengan jarak kami
yang sangat dekat (sedekat pembaca dengan layar
monitor komputer lah), dan dengan posisi saya
duduk terang-terangan di bawah dan di depan
tempat dia duduk, saya merasakan kenikmatan
yang luar biasa.
Saya berhasil menerobos pandangan mata haram
saya ini menembusi kedua rapat kakinya yang putih
mulus, terus makin dalam. Dan yang membuat
saya sangat terangsang, saya berhasil melihat celana
dalamnya. Bayangkan, dengan jarak yang sangat
dekat dengannya, saya seakan-akan seperti
diperbolehkan untuk melihat keindahan pahanya
yang putih dan mulus, juga celana dalamnya.
Oooh.., dia ternyata tidak sadar, karena dia tetap
serius membaca bukunya. Saya pun pura-pura
buka dan baca buku yang saya sudah ambil, tapi
untuk sedetik di buku, saya bisa habiskan semenit
melihat pemandangan nan indah itu.
Saya mendesah pelan, "Aaah.. nikmat sekali
perasaan ini."
Mungkin para pembaca tak tahu bagaimana
perasaan saya saat itu, tapi satu kata yang bisa saya
utarakan, "nikmat", merangsang dan yah.., kurang
ajar memang.
Sekitar 5 menit setelah itu, dia ternyata mengganti
posisi duduknya, dia mulai bergerak sedikit ketika
membetulkan posisi duduknya, dengan mata tetap
tertuju ke bukunya. Saya memang sudah dari tadi
berharap dapat melihat pemandangan yang lebih
indah dari dia ini, saya berharap dia bergerak,
bergerak sedikit lagi supaya saya kali ini benar-benar
bisa melihat tembus dari luar rok, sampai benar-
benar ke celana dalamnya. Dan oohh.., setan kurang
ajar memenuhi keinginan saya, dia bergerak
membetulkan posisi duduknya, dan kali ini posisi
duduknya lebih melebar sedikit agak ke kanan.
Saya hanya bisa merasakan batang kemaluan saya
sudah berdetak kencang. Saya rasanya ingin sekali
onani melihat semua ini. Saya langsung berdiri, lalu
pergi ke rak buku terdekat. Kali ini saya benar-benar
ingin melihat cewek macam apakah yang sudah
saya intip ini, supaya ketika saya onani, saya dapat
lebih nafsu. Ternyata, memang cewek bule ini cantik
sekali dan alim, masih SMA lagi.
Saya pura-pura ganti buku, dan dengan terangsang
berat, saya duduk kembali di petak tempat saya
duduk, kali ini lebih ke kanan sedikit. Dan mungkin
inilah puncak klimaks saya pembaca sekalian, karena
posisi duduknya yang sudah agak mengangkang
ini, maka sudutnya semakin melebar, sehingga
seakan-akan jelas sekali celana dalamnya yang
berwarna putih.
Dan ada sedikit bulu-bulu halus di pinggiran celana
dalamnya. Pembaca harus tahu, dalam sejarah
mengintip saya, sepertinya baru kali ini saya bisa
melihat jelas celana dalam dan sedikit bulu-bulu
halus kemaluan seorang cewek yang cantik dan
pendiam dan alim dan mempesona ini. Saya
mencoba menutupi kemaluan saya dengan buku
bacaan saya.
Saya mulai berpikir, "Aaah.. oh.. cantik sekali
perempuan ini. Terlambat, saya akan memuaskan
nafsu saya nanti dengan onani sepuas-puasnya
sambil membayangkan paha dan celana dalam dan
sedikit bulu-bulu kemaluanmu, aahh.."
Apalagi setelah saya kembali melihat tepi-tepi rok
sekolahnya, dan saya kemudian berpikir, "Biasanya
saya ngintip hanya sejauh paha perempuan, tapi kali
ini saya sampe berhasil menelusuri hampir bagian
terdalamnya. Sampai keliatan jelas celana dalam
cewek ini sekitar 10 menit, dan juga sedikit bulu-bulu
kemaluannya di samping celana dalamnya. Ohh..
nikmatnyaa..!"
Setelah sekitar 2 menit kemudian, datanglah ibunya
sambil menanyakan bacaannya. Lalu akhirnya sang
cewek cantik ini sekali lagi bergerak untuk terakhir
kalinya sebelum berdiri, hingga rok sekolahnya agak
tersibak, memperlihatkan keindahan pahanya yang
putih mulus dan celana dalamnya yang putih untuk
terakhir kalinya. Akhirnya dia berdiri dan jalan
bersama ibunya. Saya juga ikut berdiri, dalam hati
berpikir, mungkin ada kesempatan lebih lagi untuk
mengintip cewek ini lebih jauh, namun cewek ini
ternyata sudah naik eskalator sambil tersenyum
manis ke ibunya dengan buku-buku novel
beliannya. Saya sudah tidak tahan lagi, apalagi
melihat senyum dari bibirnya yang indah ini.
Kontan saya langsung berjalan cepat ke WC toko
buku tersebut, dan mengeluarkan celana dan celana
dalam saya.
Langsung, "Sreet.. sreet.. srreet.." saya onani sambil
mendesah pelan.
"Oooh.. aah.. cewek cantik.. aah.. aku berhasil
melihat.. aah.. sampai ke dalam-dalam.. aah..
engkau cantik sekali.. Dan pahamu.. putih.. aahh..
mulus.. dan celana dalammu.. kelihataan jelas
sekali.. dan bulu-bulu kemaluanmuu.. aahh.." saya
mencoba membayangkannya.
Sebelum habis perkataanku, keluarlah sudah
spermaku bermuncratan dengan nikmat sekali.
Benar-benar saya merasakan bahwa misi
pengintipan saya terhadap cewek cantik kali ini
benar-benar berhasil total.
"Crott.. croott.. aah.." sprema saya memancar
keluar terus.
Saya terus berpikir, alangkah beruntungnya saya
hari ini diikuti dengan keluarnya isi terakhir sperma
saya yang nikmat ini, setelah membayangkan
bagian dalam rok sekolah cewek SMA ini. Sulit saya
lupakan.
Sejak saat itu, sekitar 1 atau 2 bulan ke depan, saya
masih ingat wajahnya yang manis dan cantik, dan
juga kejadian yang sangat mendebarkan jantung
saya ini. Di rumah saya menyempatkan diri onani
terus mengingat kejadian itu.
Demikianlah pengalaman pertama mengintip saya.
Kalau pembaca puas, akan saya ceritakan
pengalaman-pengalaman mengintip saya yang lain
yang tak kalah menariknya. Namun pengalaman
yang ini bisa dibilang "one of the best". Sungguh
durhaka saya berani mengintip cewek-cewek cantik
yang tidak saya kenal. Tapi sungguh sulit sekali
menghilangkan dosa mengintip saya yang satu ini,
biarpun saya sudah diajarkan oleh agama. Saya tak
kuasa menahan godaan ini. Setan memang lihai.
Sering saya merasa bersalah sekali setelah saya
mengintip dan onani. Saya hanya berharap, kelak
suatu saat, saya akan mendapatkan seorang
perempuan yang sama seleranya dengan yang saya
mau, sehingga saya bisa menghentikan perbuatan
cabul ini.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/1905
U-ON

inc Powered by Xtgem.com